Senin, 30 Desember 2019

Trik Jitu Menjawab Soal TPA


Trik Jitu Menjawab Soal TPA






Trik Jitu Menjawab Soal TPA – TPA yang mempunyai kepanjangan Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademik). Tes ini menjadi tes standar yang digunakan oleh banyak instansi baik negeri maupun swasta dalam syarat perekrutan atau penerimaan. Penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS), rekrutmen karyawan BUMN, rekrutmen karyawan swasta, syarat kenaikan jabatan, penerimaan mahasiswa baru jenjang D3/S1 (SBMPTN) dan juga pascasarjana semuanya adalah contoh-contoh instansi yang menggunakan TPA sebagai syarat lulus.


Bagi beberapa orang, tes potensi akademik dianggap menjadi ketakutan tersendiri, karena soal yang diberikan biasnya merupakan pilihan-pilihan yang menjebak. Jika anda tak benar-benar teliti, maka akan sangat mudah bagi anda untuk terperdayai. Namun, hal ini tentu tidak akan terjadi jika anda sudah melakukan beberapa latihan sebelumnya dan mengetahui trik jitu menjawab soal TPA.




Kemampuan Verbal

Dalam TPA, tes verbal menuntut Anda  untuk sering membaca dan membuka kamus seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau kamus yang lainya seperti aurus. Bahan bacaan tidak harus buku ilmiah, namun juga bisa bacaan umum seperti koran, majalah, dan surat kabar yang lainnya. Bahan bacaan ini, selain memperluas wawasan, juga dapat membantu Anda  untuk mendapatkan kata-kata yang ilmiah atau kata-kata penting tapi tidak lazim yang biasa muncul di soal-soal TPA.

Trik Jitu :

  • Pada soal sinonim dari kata serapan jangan pernah memilih jawaban yang memiliki kemiripan bunyi, baik di akhir maupun di awal suku kata.
  • Dalam urutan soal, biasanya soal SINONIM dan ANTONIM diletakkan berdekatan. Anda harus lebih berhati-hati dalam membaca petunjuk.
  • Untuk soal padanan kata, jangan pernah memutuskan jawaban tergesa-gesa tanpa membaca semua pilihan jawaban. Baca dulu semua jawaban baru mulai berpikir dan memutuskan jawabannya. Hubungan kata harus mempunyai urutan yang sejalan atau searah dengan soal.

Contoh :


Sinonim

Stabilitas . . .

A. Keajegan

B. Kemantapan

C. Kesiapan

D. Kecocokan

E. Kesenjangan

Jawaban:

Stabilitas dalam Tesaurus memiliki arti kemantapan; kestabilan; keseimbangan. Oleh karena itu, kata stabilitas sepadan dengan kata KEMANTAPAN (B)



Antonim

Kapabel . . .

A. Pandai.

B. Lambat.

C. Cekatan.

D. Piawai.

E. Bodoh.

Jawaban:

Kapabel dalam KBBI memiliki arti mampu; cakap; pandai; sanggup. Oleh karena itu, lawan kata yang tepat dari kata kapabel adalah BODOH (E)



Padanan Kata

NELAYAN : PERAHU = _____ : _____

A. Petani : Traktor

B. Koki : Oven

C. Dosen : Kelas

D.  Penulis : Pena

E. Fotografer : Kamera

Jawaban:

Nelayan menggunakan perahu untuk bekerja, sedangkan petani menggunakan traktor. Jawaban yang tepat adalah PETANI : TRAKTOR (A)




Kemampuan Numerik

Dalam tes angka , Anda tidak perlu susah-susah untuk menghafalkan banyak rumus matematika, karena pada umumnya soal-soal yang muncul pada TPA dapat dikerjakan tanpa harus melibatkan rumus-rumus tersebut. Jadi, jangan pernah membebani otak Anda dengan hal yang sia-sia.

Trik yang perlu dilakukan adalah adalah logika berpikir terstruktur.

Dengan memperbanyak latihan-latihan soal, logika berpikir Anda  akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan Anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar.


Contoh :

6, 9, 13, 16, 20, 23, 27, …, … .

A. 10 dan 14.

B. 20 dan 24.

C. 24 dan 28.

D. 30 dan 34.

E. 40 dan 44.

Jawaban:

Perhatikan angka 6 dan 9 berjarak +3, kemudian 9 ke 13 berjarak +4, sehingga aturan deretnya mengikuti pola +3 selanjutnya +4 dan seterusnya berulang. Dan jawaban yang benar adalah 30 dan 34 (D)



Kemampuan Logika

Untuk sukses dalam menghadapi tes logika, Anda  harus benar-benar melatih kemampuan mencerna dan menganalisa suatu informasi untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan yang logis.

Triknya adalah selalu perhatikan hubungan pernyataan awal dan akhir pada tiap-tiap soal.

Saya contohkan logika sederhana, “jika A=B dan B=C, maka kesimpulan yang logis adalah A=C” atau “Jika Aku=Kamu dan Dia=Aku, maka dapat ditarik kesimpulan Kamu=Dia”.

Sudah ada sedikit bayangan ? Kalau masih belum, silahkan pahami contoh soal berikut ini

Contoh:

Jika lampu menyala, maka Ayah datang. Jika Ayah datang, maka Ninin pergi.

A. Jika lampu menyala, maka Ninin pergi.

B. Jika lampu tidak menyala, makan Ninin pergi.

C. Jika lampu menyala, maka Ninin tidak pergi.

D. Jika bukan lampu yang menyala, maka Ninin pergi.

E. Jika lampu menyala, maka bukan Ninin yang pergi.

Jawaban:

Lampu menyala = A

Ayah datang = B

Ninin pergi = C

A = B dan B = C

Maka kesimpulan yang tepat adalah A = C atau C = A, jadi jawabannya JIKA LAMPU MENYALA, MAKA NININ PERGI (A)



Kemampuan Visual

Dalam tes visual yang diberikan umumnya mengenai gambar-gambar benda mulai dari gambar dua dimensi sampai gambar tiga dimensi. Oleh karena itu, Anda  harus mengetahui pola pengerjaannya. Dalam tes ini, Anda  juga harus menggunakan kemampuan berimajinasi untuk membayangkan gambar-gambar yang ditanyakan soal. Anda  harus bisa membayangkan pola-pola gambar tiga dimensi beserta ciri khas dari gambar yang ada agar dapat menyelesaikan soal dengan jawaban yang tepat.



Nah bagaimana ? Apakah Anda sudah mulai bisa memahami trik jitu mengerjakan soal TPA ? Jika belum, itu artinya Anda masih perlu banyak berlatih. Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Kursus Persiapan TPA. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya Les TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.


Manfaat  Pelatihan TPA

Konsultan sukses-tpa.com berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.

Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.


Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.



Materi Pelatihan & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Baik materi ataupun model TPA selalu di update/direvisi mengikuti perubahan materi dan model penyelenggara TPA lainnya. Dengan revisi rutin peserta lebih siap mengikuti tes TPA dari berbagai lembaga penyelenggara. Instruktur berpengalaman & sebagian besar berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.



Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi 0821 4324 7049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok


Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang






Trik Jitu Menjawab Soal TPA

Jumat, 22 November 2019

Soal TPA Analogi (Padanan Kata)


Soal TPA Analogi (Padanan Kata)



Soal TPA Analogi (Padanan Kata) – TPA atau Tes Potensi Akademik adalah tes yang biasa digunakan untuk mengukur potensi akademik seseorang. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Soal TPA Analogi. Tes analogi merupakan tes untuk mengukur sampai sejauh mana Anda dapat melihat pola sebuah kata, atau fungsi dari kata tersebut dan menarik makna dari kata itu. Dalam hal ini, Anda diuji untuk melihat hubungan antara kata-kata yang ada dalam pasangannya. Menjawab soal padanan kata, Anda terlebih dahulu harus merumuskan hubungan antara kata-kata. Lalu kemudian mengidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung makna kata-kata terkait satu sama lain.

Cara mengerjakan Soal TPA Analogi ini, sangat penting bagi Anda untuk menemukan “Kata Kunci” atau hubungan yang “Khusus” atau “Unik” dari dua atau lebih kata yang diberikan. Padanan dapat juga diartikan sebagai kata atau frasa dalam sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata atau frasa dalam bahasa lain. Apabila anda menemukan hubungan kata yang terbentuk dari dua kata yang diujikan masih bersifat terlalu umum, maka anda akan kesulitan untuk menentukan alternatif jawaban yang paling tepat untuk padanan kata tersebut.

Contoh Soal TPA Analogi (Padanan Kata) dan Pembahasan
  1. CABAI : ….. = GARAM : ASIN
    A.Rawit
    B.Manis
    C.Dingin
    D.Pedas
    E.Pahit
Jawaban : D. Pedas
Pembahasan : Ketika mengecap garam, maka di lidah akan terasa asin. Sedangkan ketika menggigit cabai, maka lidah akan merasakan pedas.

  1. TIDUR : NGANTUK = ….. : …..
    A.Istirahat : Lelah
    B.Melati : Bunga
    C.Kaki : Sepatu
    D.Minum : Air
    E.Kampus : Kuliah
Jawaban : A.Istirahat : Lelah
Untuk mengetahui padanan kata yang tepat Sobat dapat merangkai padanan hubungan kata pada ruas kiri dan ruas kanan menjadi sebuah kalimat. Hubungan padanan kata pada ruas kanan merupakan hubungan sebab akibat. Sebab kita ngantuk maka kita akan tidur. Demikian halnya, sebab kita lelah maka kita akan beristirahat.

  1. PERTANYAAN : JAWABAN = STIMULUS : …..
    A.Rangsangan
    B.Respon
    C.Tantangan
    D.Responden
    E.Kesimpulan
Jawaban : B. Respon.
Pembahasan : Jika dilihat dari soal, pertanyaan dihubungkan dengan jawaban karena pertanyaan membutuhkan jawaban. Sehingga stimulus sangat tepat dihubungkan respon. Karena stimulus sendiri mempunyai arti rangsangan yang tepat dihubungkan dengan respon.

  1. MESIN : PELUMAS = PENCERNAAN : …..
    A.Enzim
    B.Hormon
    C.Ludah
    D.Glukosa
    E.Sukrosa
Jawaban : A. Enzim
Pembahasan : Jika dilihat dari soal, mesin dihubungkan dengan pelumas karena mesin membutuhkan pelumas untuk bekerja. Sehingga pencernaan membutuhkan enzim untuk proses mencerna.

  1. PINTU : ENGSEL = TULANG : …..
    A.Belulang
    B.Simpai
    C.Sendi
    D.Otot
    E.Kerangka
Jawaban : C. Sendi
Pembahasan : Jika ingin membuat pintu harus menggunakan engsel untuk menyambungkan dengan kayu pintu. Begitu juga dengan tulang, semua tulang didalam tubuh manusia dihungkan dengan sendi agar tulang dapat digerakan.


  1. TINJU : RONDE = DRAMA: …..
    A.Adegan
    B.Babak
    C.Lakon
    D.Episode
    E.Sandiwara
Jawaban : B. Babak
Pembahasan : Dalam pertandingan tinju ada yang namanya ronde. Ronde dalam pertandingan tinju mempunyai arti ukuran pembagian waktu untuk sebuah pertandingan dalam  olahraga tinju. Begitu juga dengan drama, drama mempunyai ukuran pembagian waktu untuk memerankan sebuah drama yang disebut babak.

  1. KAMERA : LENSA = MANUSIA
    A.Otak
    B.Mata
    C.Hidung
    D.Telinga
    E.Mulut
Jawaban : B. Mata
Pembahasan : Untuk menangkap sebuah pemandangan atau gambar kamera harus disertai dengan lensa. Begitu juga dengan manusia, manusia membutuhkan mata untuk melihat atau menangkap sebuah pemandangan atau gambar.

  1. GANDUM : TEPUNG : KUE = ….. : ….. : …..
    A.Padi : Beras : Nasi
    B.Nasi : Bubur : Bayi
    C.Air : Beku : Es
    D.Wortel : Tomat : Sayur
    E.Jeruk : Mangga : Buah
Jawaban : A.Padi : Beras : Nasi
Pembahasan : Pada ruas kanan terdapat hubungan sebagai berikut; gandum yang diolah menjadi tepung, kemudian tepung diolah akan menjadi kue. Dengan demikian, dapat diperkirakan kata-kata yang ada di ruas kiri adalah sebagai berikut; padi setelah diolah akan menjadi beras, kemudian beras diolah akan menjadi nasi.

  1. FILM : SUTRADARA = ….. = PENYAIR
    A.Lagu
    B.Lukisan
    C.Puisi
    D.Skripsi
    E.Disertasi
Jawaban : C.Puisi
Pembahasan : Pada ruas kanan terdapat padanan kata berupa hubungan antara profesi dengan karya yang dihasilkannya. Seorang sutradara akan menghasilkan karya berupa film. Sedangkan seorang penyair akan menghasilkan karya berupa puisi.

  1. SAPI : HERBIVORA : MELAHIRKAN = AYAM : ….. : …..
    A.Rumput : Omnivora
    B.Omnivora : Bertelur
    C.Herbivora : Susu
    D.Karnivora : Beranak
    E.Omnivora : Daging Ayam
Jawaban : B.Omnivora : Bertelur
Pembahasan : Pada ruas kanan, terdapat hubungan padanan kata sebagi berikut; Sapi merupakan binatang herbivora dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Sedangkan ayam merupakan binatang omnivora yang berkembang biak dengan cara bertelur.

Itulah sedikit gambaran dan contoh Soal TPA Analogi (Padanan Kata) yang merupakan salah satu subtes dari Tes Kemampuan Verbal. Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Karena dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Mengapa Pelatihan TPA Bappenas Penting ?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.
Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka Les TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.

Apa Saja Manfaat  Pelatihan TPA ?
Konsultan sukses-tpa.com berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.
Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.
Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.

Materi Pelatihan & Instruktur
Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Baik materi ataupun model TPA selalu di update/direvisi mengikuti perubahan materi dan model penyelenggara TPA lainnya. Dengan revisi rutin peserta lebih siap mengikuti tes TPA dari berbagai lembaga penyelenggara. Instruktur berpengalaman & sebagian besar berlatarbelakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.

Tempat & Waktu
Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.
Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 0821 4324 7049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB
Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo





Soal TPA Analogi (Padanan Kata)